Senin, 03 Agustus 2015

Commitment to Women _


   J, 28 mei 2015


          “ Jawaban dari pertanyaan yang tersembunyi “

          Adakalanya manusia itu harus mengalah, entah mengalah tentang cinta atau hal apapun. Ya! Cinta itu mengalir seperti air yang damai, cinta itu natural, murni... tidak ada keterpaksaan, tidak ada tuntutan untuk saling mencintai.. tapi jika ada, maka akhirannya penyesalan berturut-turut yang selalu membelenggu. Dikertas ini aku tulis, tidak ada kata yang sok puitis, ataupun kata yang berlebihan. Apa yang aku tulis adalah apa yang manusia alami di planet ini.

          Hey .. manusia siapapun memiliki hak untuk berpendapat, berkomentar, mengkritik, mengajukan, dan berusaha menyatukan cinta yang menurut versi mereka itu baik,atau terdapat kecocokan. Ya! Itu penglihatan manusia. Itu manusiawi, sesuatu hal yang wajar yang telah melekat didiri manusia. Tapi tidak dengan pilihan hati. Memilih cinta.. Hatilah yang berkuasa, hati yang memutuskan.. Bukan logika, bukan juga mereka. Tetapi manusia pribadi itu sendiri. Tidak ada yang bisa menentang keputusan hati, kecuali Tuhan..

          Kamu bercerita tentang dirimu, aku juga akan bercerita tentang diriku.. hanya cerita singkat. Kamu bilang, kamu sudah satu tahun tak memiliki pendamping. Tapi beda denganku, 2 Tahun itu bukan waktu yang sebentar, dan waktu yang menurut aku masih sangat kurang membenahi diri. Karena aku merasa bertahun-tahun aku membuang kesempatan yang tanpa sadar selama itu Tuhan berikan padaku. Yang diantaranya, keluar malem gak jelas, hangout gak jelas, bahkan pacaran kesana kesini pun sangat tidak jelas. Kesempatan yang Tuhan berikan padaku aku gunakan dengan hal yang gak wajar. Dan disamping itu statusku adalah wanita. Memalukan sekali bukan.

          Semua manusia pasti memiliki masa-masa tersendiri, entah itu masa kekonyolan, masa  keterpurukan, masa kebahagiaan yang berakhir kelam, masa tawa. Itulah yang dinamakan “Masa Lalu”. Dimana masa itu akan menjadi masa pembelajaran kedepan, dan perbaikan. Semua manusia pasti memiliki masa itu, tidak terkecuali. Masa Lalu bukan masa Pengulangan. Masa lalu tetaplah Masa lalu dan adalah Masa Lalu, takkan pernah berubah. Until Whenever.

          Tapi hey, bukankah manusia juga berhak berubah, manusia berhak memperbaiki dirinya. Manusia berhak dan layak untuk menjadi lebih baik lagi dari kehidupan sebelumnya. Dan semenjak aku lulus Psg, semenjak itupula Tuhan membangunkanku dari tidur panjangku yang terpuruk. Sangat berterimakasih.. Semenjak itu pula Tuhan menyadarkanku perlahan, membuka mata menatap dunia yang sebenarnya.. Dunia nyata, bukan dunia yang hanya sekedar mimpi. Sangat indah, damai, tenang bila disyukuri. Dengan sungguh-sungguh membangun “ Komitmen “ , Komitmen semangat berusaha, untuk tak mengulang perlakuan, kekonyolan yang sama di Masa Lalu. 

          Ada saatnya, manusia itu berhenti bermain-main. 

          “ PACARAN “ no more !!! and NEVER !!! 

          Aku akui, di ” Lalu Itu “ aku sangat berkutat sekali dengan kata pacaran. Membagakan kata pacaran, bahkan sampai berfikir jika manusia berhubungan itu, tidak afdol kalau tidak dilalui dengan pacaran dulu. Dengan alasan harus supaya lebih dekat, dan bisa mengenal pasangan satu sama lain. Sungguh “ Cara Berfikir Yang Sangat Dangkal “ aku di Lalu Itu. Ternyata apa yang aku pikirkan dulu mendefinisikan kata pacaran, berbanding balik dengan apa yang aku rasakan sekarang. Sangat bertolak belakang. Yang dulu “ Bangga “, yang sekarang “ Antis “ bahkan tak ingin lagi menyebut nama itu, apalagi menjalaninya. Ya! Komitmen itu sudah aku tanam, semenjak aku terbangun dari mimpi burukku. Sungguh hidayah yang sangat luar biasa bagiku. Keajaiban, ini keajaiban aneh bagiku. Sangat diluar dugaan. Semua manusia bisa mendapatkan keajaiban ini, hanya saja kembali kepada manusia masing-masing. Ingin melangkah kemasa cerahkah, atau hanya memilih hidup monoton, berjalan tapi tetap memilih jalan di tempat. Jelas ! pilihanku pada point pertama.. Aku harap, siapapun bisa mengerti keputusanku ini.. 

          Tak peduli  apa yang dikatakan manusia tetangga. Ini hidupku, dan aku yang lebih berhak memutuskan. Entah itu Cinta, atau apapun itu. Bukan Mereka ! ya! Bukan mereka. Jangan mendesak, jangan juga jadi pendesak, jadilah pengerti. Supaya hidup terasa lebih berarti. Bukankah seperti itu. 

          Arahku saat ini. “ KARIR & KELUARGA “.. bukan bertujuan untuk mencari pacar. JUST FRIEND ! yes, just Friendship.

Oh ya, menjalin hubungan yang serius, seperti menjenjang kepernikahan itu tidak harus pacarankan. Dan aku tidak mau dengar alasan seperti ini “ kalau gak pacaran mana bisa deket, mana bisa  tumbuh cinta dan sayang “ Bullshit !! bukankah sudah ku katakan. “ Pilihan Hidup Hatilah yang berkuasa dan komitment yang bertahan “. Aku tidak mau lagi menjalin hubungan dengan siapapun yang hubungan yang aku jalani tidak direstui oleh Tuhan. NO MORE !!

          Restu Tuhan, restu Orangtua. Orang tua merestui, tapi Tuhan tidak merestui. Pilih mana ?

Jika sudah waktunya true love itu datang pada ku. Dan Tuhan merestui, keluarga merestui, maka akupun akan ikut serta menyetujuinya, tanpa harus didasari pacaran. Sudah aku duga, mungkin bagi pembaca terbilang aneh. Tapi penulis tidak merasa hebat, penulis  tidak merasa sotoy. Penulis hanya menjawab pertanyaan dari pembaca. Yang mungkin pembaca baru kali ini bertemu dengan penulis yang aneh. Slow aja oke. Tidak membahas pembaca anak-anak, remaja, dewasa , atau manula. Tapi pembaca yang bisa paham dan bisa mengerti dari setiap kata penulis.
          Banyak kata, bukan berarti banyak ceramah. Penulis disini tidak berceramah.
Dan satu lagi, “ penulis memiliki cara tersendiri untuk menghargai orang-orang yang mencinta dan menyayangi penulis tersebut”. Tanpa harus ada jawaban mendesak dari penonton, atau pembaca untuk membalas cinta kembali “ itu bukan sifat penulis.  Penulis itu tahu dan bisa membedakan, mana cinta yang tulus,murni atau cinta yang hanya sekedar pamrih. Yang hanya ingin meminta balasan. Semoga siapapun terjauh dari hal seperti itu.

Anggap saja, ini diary kehidupan seorang penulis. Yang mengutarakan kata Fakta, namun banyak tentangan dari manusia yang tidak menyutujuinya. Itu pasti. Kelebihan dan kekurangan, pro dan kontra. Hal itu akan terus terjadi di planet bumi ini.
          Cinta murni, cinta natural, cinta yang damai. Itulah cinta yang sebenarnya, cinta yang direstui, cinta yang tanpa harus didasari pacaran. ( Bukan cinta Settingan ).  Cara berfikir terlalu tua itu bukan masalah. Malah lebih bagus… hmm, I Think So…

          Bagi pembaca, jangan menyerah, jangan mudah mengeluh, jangan mudah putus asa.  hadapi hidup ini dengan tangan terbuka senyum dan tegar. Masalah datang itu, bukan tidak bertujuan. Masalah itu datang bertujuan menguatkan manusia, menghidupkan manusia kembali yang lalai. Hanya itu saja. Hadapi, jangan mundur.  Tetaplah bekerja keras. Dan pertahankanlah kedekatanmu dengan Sang Kuasa. Jangan mudah tergoda. Jangan mudah terpengaruh. Dan selalu ingatlah ini.

“ Diatas langit ada langit dan Dibawah tanah ada tanah “

Masalah akan berakhir, ketika manusia sudah tak lagi bernafas.  Semoga  tidak ada kata  penulis yang menyinggung hati pembaca. Hanya penjabaran yang meluas. 
YOU can do it Boy !

                                                                          Bye : Miss. A



Tidak ada komentar:

Posting Komentar