J, 28 mei 2015
“ Jawaban dari pertanyaan yang
tersembunyi “
Adakalanya manusia itu harus mengalah,
entah mengalah tentang cinta atau hal apapun. Ya! Cinta itu mengalir seperti
air yang damai, cinta itu natural, murni... tidak ada keterpaksaan, tidak ada
tuntutan untuk saling mencintai.. tapi jika ada, maka akhirannya penyesalan
berturut-turut yang selalu membelenggu. Dikertas ini aku tulis, tidak ada kata
yang sok puitis, ataupun kata yang berlebihan. Apa yang aku tulis adalah apa
yang manusia alami di planet ini.
Hey .. manusia siapapun memiliki hak
untuk berpendapat, berkomentar, mengkritik, mengajukan, dan berusaha menyatukan
cinta yang menurut versi mereka itu baik,atau terdapat kecocokan. Ya! Itu
penglihatan manusia. Itu manusiawi, sesuatu hal yang wajar yang telah melekat
didiri manusia. Tapi tidak dengan pilihan hati. Memilih cinta.. Hatilah yang
berkuasa, hati yang memutuskan.. Bukan logika, bukan juga mereka. Tetapi
manusia pribadi itu sendiri. Tidak ada yang bisa menentang keputusan hati,
kecuali Tuhan..
Kamu bercerita tentang dirimu, aku
juga akan bercerita tentang diriku.. hanya cerita singkat. Kamu bilang, kamu
sudah satu tahun tak memiliki pendamping. Tapi beda denganku, 2 Tahun itu bukan
waktu yang sebentar, dan waktu yang menurut aku masih sangat kurang membenahi
diri. Karena aku merasa bertahun-tahun aku membuang kesempatan yang tanpa sadar
selama itu Tuhan berikan padaku. Yang diantaranya, keluar malem gak jelas,
hangout gak jelas, bahkan pacaran kesana kesini pun sangat tidak jelas.
Kesempatan yang Tuhan berikan padaku aku gunakan dengan hal yang gak wajar. Dan
disamping itu statusku adalah wanita. Memalukan sekali bukan.
Semua manusia pasti memiliki masa-masa
tersendiri, entah itu masa kekonyolan, masa
keterpurukan, masa kebahagiaan yang berakhir kelam, masa tawa. Itulah
yang dinamakan “Masa Lalu”. Dimana masa itu akan menjadi masa pembelajaran
kedepan, dan perbaikan. Semua manusia pasti memiliki masa itu, tidak
terkecuali. Masa Lalu bukan masa Pengulangan. Masa lalu tetaplah Masa lalu dan
adalah Masa Lalu, takkan pernah berubah. Until
Whenever.
Tapi hey, bukankah manusia juga berhak
berubah, manusia berhak memperbaiki dirinya. Manusia berhak dan layak untuk
menjadi lebih baik lagi dari kehidupan sebelumnya. Dan semenjak aku lulus Psg,
semenjak itupula Tuhan membangunkanku dari tidur panjangku yang terpuruk.
Sangat berterimakasih.. Semenjak itu pula Tuhan menyadarkanku perlahan, membuka
mata menatap dunia yang sebenarnya.. Dunia nyata, bukan dunia yang hanya
sekedar mimpi. Sangat indah, damai, tenang bila disyukuri. Dengan
sungguh-sungguh membangun “ Komitmen “ , Komitmen semangat berusaha, untuk tak
mengulang perlakuan, kekonyolan yang sama di Masa Lalu.
Ada saatnya, manusia itu berhenti
bermain-main.
“ PACARAN “ no more !!! and NEVER !!!
Aku akui, di ” Lalu Itu “ aku sangat
berkutat sekali dengan kata pacaran. Membagakan kata pacaran, bahkan sampai berfikir
jika manusia berhubungan itu, tidak afdol kalau tidak dilalui dengan pacaran
dulu. Dengan alasan harus supaya lebih dekat, dan bisa mengenal pasangan satu
sama lain. Sungguh “ Cara Berfikir Yang Sangat Dangkal “ aku di Lalu Itu.
Ternyata apa yang aku pikirkan dulu mendefinisikan kata pacaran, berbanding
balik dengan apa yang aku rasakan sekarang. Sangat bertolak belakang. Yang dulu
“ Bangga “, yang sekarang “ Antis “ bahkan tak ingin lagi menyebut nama itu,
apalagi menjalaninya. Ya! Komitmen itu sudah aku tanam, semenjak aku terbangun
dari mimpi burukku. Sungguh hidayah yang sangat luar biasa bagiku. Keajaiban,
ini keajaiban aneh bagiku. Sangat diluar dugaan. Semua manusia bisa mendapatkan
keajaiban ini, hanya saja kembali kepada manusia masing-masing. Ingin melangkah
kemasa cerahkah, atau hanya memilih hidup monoton, berjalan tapi tetap memilih jalan
di tempat. Jelas ! pilihanku pada point pertama.. Aku harap, siapapun bisa
mengerti keputusanku ini..
Tak peduli apa yang dikatakan manusia tetangga. Ini
hidupku, dan aku yang lebih berhak memutuskan. Entah itu Cinta, atau apapun
itu. Bukan Mereka ! ya! Bukan mereka. Jangan mendesak, jangan juga jadi
pendesak, jadilah pengerti. Supaya hidup terasa lebih berarti. Bukankah seperti
itu.
Arahku saat ini. “ KARIR &
KELUARGA “.. bukan bertujuan untuk mencari pacar. JUST FRIEND ! yes, just Friendship.
Oh
ya, menjalin hubungan yang serius, seperti menjenjang kepernikahan itu tidak
harus pacarankan. Dan aku tidak mau dengar alasan seperti ini “ kalau gak
pacaran mana bisa deket, mana bisa
tumbuh cinta dan sayang “ Bullshit !! bukankah sudah ku katakan. “ Pilihan
Hidup Hatilah yang berkuasa dan komitment yang bertahan “. Aku tidak mau lagi menjalin
hubungan dengan siapapun yang hubungan yang aku jalani tidak direstui oleh
Tuhan. NO MORE !!
Restu Tuhan, restu Orangtua. Orang tua
merestui, tapi Tuhan tidak merestui. Pilih mana ?
Jika sudah
waktunya true love itu datang pada ku. Dan Tuhan merestui, keluarga merestui,
maka akupun akan ikut serta menyetujuinya, tanpa harus didasari pacaran. Sudah
aku duga, mungkin bagi pembaca terbilang aneh. Tapi penulis tidak merasa hebat,
penulis tidak merasa sotoy. Penulis
hanya menjawab pertanyaan dari pembaca. Yang mungkin pembaca baru kali ini
bertemu dengan penulis yang aneh. Slow aja oke. Tidak membahas pembaca
anak-anak, remaja, dewasa , atau manula. Tapi pembaca yang bisa paham dan bisa
mengerti dari setiap kata penulis.
Banyak kata, bukan berarti banyak
ceramah. Penulis disini tidak berceramah.
Dan satu lagi, “ penulis
memiliki cara tersendiri untuk menghargai orang-orang yang mencinta dan
menyayangi penulis tersebut”. Tanpa harus ada jawaban mendesak dari penonton,
atau pembaca untuk membalas cinta kembali “ itu bukan sifat penulis. Penulis itu tahu dan bisa membedakan, mana
cinta yang tulus,murni atau cinta yang hanya sekedar pamrih. Yang hanya ingin
meminta balasan. Semoga siapapun terjauh dari hal seperti itu.
Anggap saja, ini
diary kehidupan seorang penulis. Yang mengutarakan kata Fakta, namun banyak
tentangan dari manusia yang tidak menyutujuinya. Itu pasti. Kelebihan dan
kekurangan, pro dan kontra. Hal itu akan terus terjadi di planet bumi ini.
Cinta murni, cinta natural, cinta yang
damai. Itulah cinta yang sebenarnya, cinta yang direstui, cinta yang tanpa
harus didasari pacaran. ( Bukan cinta Settingan ). Cara berfikir terlalu tua itu bukan masalah.
Malah lebih bagus… hmm, I Think So…
Bagi pembaca, jangan menyerah, jangan
mudah mengeluh, jangan mudah putus asa.
hadapi hidup ini dengan tangan terbuka senyum dan tegar. Masalah datang
itu, bukan tidak bertujuan. Masalah itu datang bertujuan menguatkan manusia,
menghidupkan manusia kembali yang lalai. Hanya itu saja. Hadapi, jangan
mundur. Tetaplah bekerja keras. Dan
pertahankanlah kedekatanmu dengan Sang Kuasa. Jangan mudah tergoda. Jangan
mudah terpengaruh. Dan selalu ingatlah ini.
“
Diatas langit ada langit dan Dibawah tanah ada tanah “
Masalah
akan berakhir, ketika manusia sudah tak lagi bernafas. Semoga
tidak ada kata penulis yang
menyinggung hati pembaca. Hanya penjabaran yang meluas.
YOU can do it Boy !
Bye : Miss. A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar