Menceritakan seorang kakak laki-laki tidak
sedarah. Entah menganggapku ataupun tidak. Semoga apa yang aku pikirkan tak
sesuai dengan nyata.
Dulu di waktu aku masihlah kecil, masih terbilang duduk
dibangku SD, aku sangat akrab dengannya. Bahkan setiap harinya aku selalu
bermain dengannya, bermain bola, mencari ikan bersama di sungai. Ya, selalu
bersama-sama. Sangat senang sekali, ya, sangat senang sekali sebelum insiden
itu terjadi. Mengingat masa-masa kecilku bersama dia. Tapi sangat disayangkan,
kebersamaan kita tak bertahan lama. Disaat itu ego kita sama-sama tinggi,
bener-bener tak bisa terkontrol.
Pertengkaran itu terjadi! kalian ingin tau apa sebabnya,
Hanya karena memperebutkan ikan-ikan kecil yang kami tangkap dari sungai, dan
salah satunya pun tak ada yang mau mengalah. Dan pada akhirnya pun ikan yang berada di
baskom, aku lempar keras begitu saja. Miris! Hanya karena ikan, kebersamaanku
bersamanya berubah layu. Ya! Sangat sangat layu. Setelah insiden itu, kami
sudah tak lagi bertegur sapa, senyap!
Sampai akhirnya dia berpulang ke kota aslinya dia tinggal, di Jember,
entah meneruskan study,nya atau apa aku tak tau. Jujur, dimasa kecilpun aku
sudah bisa merasakan menyesal, sedih. Kenapa harus mengalami hal seperti itu,
dan disaat kepindahan itulah kami tak pernah bertemu lagi. Aku akui, Dia memang
lelaki berprestasi, tidak sedikit penghargaan yang berjejer dirumahnya. Dan
diam-diam aku membanggakannya.
Beberapa tahun kemudian, Dia kembali. Dia pulang, dengan
setelan jasnya warna coklat. Entah itu jas aku tak tau. Tapi seingatku seprti
itu. Saling berjabat tangan dengan keluarga, dan denganku pula. Dan diam-diam
aku bahagia, aku senang. Aku berharap setelah ini tak ada lagi kebersamaan yang
layu, dan disaat itu pula aku berharap, semoga Dia melupakan kejadian
menyebalkan itu. Tapi! Tapi sepertinya harapan aku terlalu tinggi untuk
menginginkan suasana riang kembali. Dia berubah, Dia tak seceria saat bersamaku
saat bermain dulu. Dia berubah, Cuek, sangat cuek. Dan itu sangat menyebalkan.
Seolah-olah kami tak memiliki ikatan saudara. Aku ingin sekali marah, dan
memakinya. Tapi ? siapa aku ? hah!
Tetap! Sikap tak berubah, SD, SMP, hingga aku menjelang
SMA. Jujur ! aku bener-bener muak dengan sikapnya yang dingin. Dan tidak jarang
dia mempermalukanku di depan umum. Seolah – olah aku yang salah. Ya! Menjelang
aku SMP, dan SMA aku sudah bertegur sapa dengan dia, tapi tegur sapa yang aku
harapkan tak nyata. Ohh, shit! Kasihan sekali hidupku ini. Seperti pengemis
saja! BIG NO !
Kebencian ! waktu itu, aku benar-benar benci. Sungguh
sangat menaruh benci kepada dia, Aku tak tau apa salahku sebenarnya. Yang aku
dengar, yang aku lihat hanyalah suara
kebenciannya padaku. Seburuk itukah. !
Oh, ya ?? Aku ingat dan akan aku ceritakan disini. Dulu,
diwaktu aku masih duduk dibangku SMP. Sebenarnya aku tak ada niat mengerjainya,
namun karena sikapnya yang acuh padaku. Aku coba saja ?? apa boleh buat! Hehe.
Waktu itu tanpa sengaja aku minta numbernya
pada adik sepupuku “ R “, ya? Dengan alasan kalau ada kepentingan mendadak, aku bisa minta bantuan
padanya. Ups! Alasan Picik ! setelah itu Misi di mulai. Aku menghubunginya,
dengan alasan?? Emm,, apa ya? Aku lupa. Dan posisi dia waktu itu menjabat
sebagai MAHA SISWA UNEJ “ ceelahhh…. Bahasanya cooyy, dikata pejabat kali ah.
Aku SMP, dan Dia sudah kuliah mungkin semester awal kali ya, atau engga 2, atau
engga 3,, ahh udahlah pusing! Oh, ya! Aku ingat. Pertama aku calling dia, tapi
aku Cuma miscall doing si, dan demi apa! Dia meresponku, melalui pesan!
Keberuntungan sekali. Tau engga! Aku tu kenalan sama dia, cara penulisan
pesanku sok sok gaul, padahal ya ? udah tau lah ya… Dan dulu ni, aku antis
banget sama yang namanya cowo Cupu.
Oke lanjut! Setelah insiden miscall itu, kita saling
menghubungi. Tapi tidak melalui telefon, hanya melalui pesan dan bayangkan saja
hampir setiap hari, kami berdialog.
Sebenernya waktu itu aku agak cuek sii,, dan aku merasa ada ketertarikan
dari Dia kepadaku. Iuhh, PD amat ??? Yee… Fakta! Mungin aku orangnya gampang nyambung kali yaa,
Lihat aja, kalau misalkan dia gak tertarik ngapain dia ngerespon aku, sampek
lose kontek aja nyariin. Gilaa, parah !! Dan itu adalah salah satu caraku
mengetahui sikap dia kepada wanita seperti apa. Dan ternyata?
Tak ku sangka, cara dia menyikapi wanita tak se Cool
style,nya... Oh, Tuhan,, Dia yang aku kerjai dulu sangat, sangat polos. Ya,
lelaki polos pertama yang aku godai, dan tak lain laki-laki itu adalah kakaknya
sendiri. Benar-benar konyol! Tapi aku sebel, aku iri dikit, karena dia
perhatian sekali orangnya. Aku mengaku namaku dulu “ LINDA “ dan dia jujur
kalau nama dia “ …. “ bahkan dia menyebutkan nama panjangnya. Dari mana kamu
tau,, Ya iyalah,, akukan adiknya… Emangnya kamu di anggep gitu sama dia. Hmm,,
entahlah. Nganggep iya, engga juga gak masalah. Udah biasa kok ?
Oh, Tuhan ?
maafkan aku kakak ? kau benar-benar polos, Aku mengaku kalau aku udah SMA kelas
tiga, parah! Dan gilanya, dia percaya. Oke! Aku kagum, IQ dia terbilang diatas
rata-rata, tapi sayang sekali ya, dalam mendeteksi hal seperti ini dia tidak
paham. Gak paham apa emang gak mau tau ya. Halah bodo!
Oh, ya
sampe lupa, dia pernah menelfonku hanya sekali saja dalam berkontekan selama
itu. Huff,, waktu itu aku kaget, mikir, panic. Ntar kalau ketahuan gimana ?
bisa mampus gua! Tapi tidak untuk Wanita LIbra Hehe, bisa diatur.. Aku terima
telfonnnya, dan aku bersuara selembut mungkin. Dan kalian ingin tau bagaimana
responnya, uuhh,, nyambung! Dan dia berkata “ suara kamu kayak gimana gitu “,
aku jawab : kayak gimana maksudnya? Dia jawab “ yaa.. Imut-imut gitu, gemesin,
kayak anak masih di bawah SMA gitu. Aku jawab : “ Mampus! (dalem ati), emm,
biasalah cewe imutkan emang kayak gini suaranya. Haha! Dan setelah kami
berbincang-bincang tentang segala hal. Kalian tau, dulu aku sangat penasaran
sekali dengan kakak Es itu, pas dia kuliah tu, aku pengen tau dia ngambil
jurusan apa. Tapi yaa,, kalian tau sendiri,kan, bagaimana aku dengannya. Seperti
bumi dan langit. Jarang sekali bertegur sapa, dan bahkan tidak pernah. Dia di
Fakultas Tehnik. Kalau aku tidak mengerjainya, mungkin aku tidak akan pernah
tau sampai sekarang. Dan itupun aku mengetahuinya dengan menipu. Miris sekali
bukan! Sangat-sangat miris.
Diwaktu aku
berperan sebagai Linda,,, haha. Kalau inget, kadang senyum-senyum sendiri. Tau
enggak, pas ngobrol sama dia tu, aku
Sotoy banget. Sumpah deh! Kayak yang udah tau segala hal. Sok-sok,an banget!
Tapi beruntungnya dia percaya, dan dia sama sekali tidak merasa terganggu. Dan
sepertinya dia tertarik mendengar suaraku. Haha. Anehnya,, kenapa bisa gak
paham sih! Haduuhh,, udahlah. Forget It!
Aku salut
punya kakak kayak dia, Dia jujur. Dan udah kesekian kalinya dia jujur. Dan gak
bohong mengenai keluarganya. Buktinya ni, aku masih ingat. Dulu entah itu
kapan, kakak perempuan bukan sedarah si bertunangan dengan orang Banyuwangi, yahh.
Semenjak putus dengan V., pindah ke orang Banyuwangi. Dannn si Dia juga ikut..
Pikirku?
Kesempatan niii… Tes lagi ahh…! Dan sengaja ni aku kirim pesan ke dia,
biasalah.. sebelum ke acara inti, ke acara basi basi terlebih dahulu. Dan
Tibalah ke acara inti, tes kejujuran. “ Kamu lagi apa? “ lagi diperjalanan ni “
mau kemana ? “ ikut nganterin kakak Tunangan “ Emangnya dimana? “ Di Banyuwangi
? “ Oh.. ya udah hati-hati ya? .. Nah loohh, lega ya rasanya. Jadi gak tega tau
enggak, terus-terusan ngerjai dia. Dan sepulang dia dari Banyuwangi, kami masih
berdialog seperti biasa. Tetapi tiba-tiba keesoknya, hatiku tiba-tiba gelisah, panic!
Dan gak tau yang digelisahin apa, yang dipanikin juga apa! Dan ternyata!
Kegelisahanku tertebak juga. Pada malamnya, entah ada angin apa ! DIA NYATAIN
CINTA KE GUE, DIA BILANG DIA SUKA SAMA GUE ! PARAH! BENER-BENER PARAH !!.
Kalian tau,
ada senengnya ada enggaknya. Senengnya, bukan karena aku balik cinta.
Senengnya, aku PUAS! Sangat sangat Puas ! Rencanaku tidak terbuang sia-sia.
Uhh,, kau memang Top Libra ??, tapi sinting kali yaa.. gak ada cowo lain apa,
kakaknya sendiri malah digebetin. Yee,, masih normal kali otak gueee…
Deg-deg,an tau enggak ciinn…. Haha.
Dan gak
senengnya, disaat dia nyatain kalau dia pengen aku jadi ceweknya. Itu aku malah
sangat merasa bersalah. Yah, kenapa ujung-ujungnya jadi seperti ini yaa. Dia
bener-bener polos, dia bener-bener gak tau aku siapa .. Aku pikir ni ya, dia
bakalan cuek, sesuai\ dengan sifat, dan sikapnya yang sehari hari aku lihat,
suka bentak dan marah-marah. Dan aku benci itu! Memang sii, dia ngutarainnya
lewat pesan bukan lewat telfon! Tapi aku tau, kalau dulu ucapan rasa suka itu
memang dari hatinya. Dan aku benar-benar merasa bersalah…
Semenjak
dia nyatakan cintanya, semenjak itulah aku tak pernah merespon dia lagi. Ya!
Aku rasa aku harus berhenti bermain-main. Jujur, ku katakan aku menyesal.
Dengan sengaja aku sudah menyakiti perasaannya. Meskipun itu melewati nama
orang lain. Sempat aku berfikir , kalau dia gak normal. Gak pernah liat dia
sama cewek, pokoknya keliatannya tu kayak dingin banget sama setiap cewek. Gayanya keren, aku suka. Tapi yaaa
gitulahh. Ya! Menurut penglihatanku sih? Dan itu buat aku penasaran. Ya udah,
dengan terpaksa pakek cara kayak gitu. Dan setelah aku tau, aku bisa mengerti.
Kalau dia memang di anugerahi watak yang kasar. Ngomong irit! Oke! Gue juga
bisa! Watak kita sama-sama tempramen broo. Bukan loe doang yang bisa bentak
gue, tapi gue juga bisa bentak loe.!
Haaahh, tau
enggak.. Risih, kasian, campur jadi satu. Waktu itu dia Sms terus, kenapa gak
ngerespon. Dan Nelfon berkali-kali karena aku gak respon Sms, nya. Dan parahnya
lagi, berasa aneh tau enggak. Aku tu ngerasa cewek pertama yang udah bikin dia
klepek-klepek, Sekaligus bikin dia jatuh hatinya kejurang. Aku gak tau perasaan
dia yang jelas gimana, dan yang jelas dia kecewa, campur aduklah..
Dulu aku
belum ngerti apa-apa, tentang cinta, dan kasih sayang yang sebenarnya. Bisa
dikata masih Labil banget! Dan kenapa
dia bener-bener bisa gak tau semua ini. Karena waktu itu aku gak tinggal
dirumah.. Aku tinggal di pesantren kakakku sendiri, dan yang kini udah ada di
Surga. Dan di Pesantren kakakku itu Free abis, tapi ya atur waktu lah ya, waktu
ini harus ini, dan itu harus itu. Dan itu gak masalah bawa Hp selama tidak
mengganggu. Sooo…
Setiap aku pulang kerumah, Hp aku Mati,in atau ganti
kartu. Kartu awal aku simpen, padahal ni ya.. kartu awal tu kartu paten yang
semua publik tau. Aneh si.. Hmmm,, semenjak aku memutuskan Lose kontek!
Semenjak itu pula, aku Blacklist number dia, biar gak cerewet lagi. Dan
selesailah sudah! Aku lega, karena mungkin dia gak bakal tau, kecuali adik aku
ngasih tau. Aku berharap waktu itu, dia tak
pernah tau. Ya! Semoga. Itu dia ceritaku dulu tentang kejailanku. Anggap
saja itu hanya kekesalanku terhadapamu kakak.
Beralih ke
sekarang ! Wanita Libra 2014-2015 dan seterusnya. Aku mengerti, aku mulai
benar-benar mengerti. Yang awalnya tingkat Muakku tinggi, kini sudah merendah.
Aku rasa sudah cukup bermain-main dengan dunia sementara ini, sudah cukup
memelihara sikap angkuhku, perlahan aku buang rasa benci itu. Ya! Rasa benci
yang benar-benar mendalam. Aku tidak akan akan
lagi memelihara sikap konyol yang hanya akan menghancurkan hidupku
sendiri. Never! Dan aku juga tidak akan menumbuhkan rasa benci lagi kepada
siapapun itu. Deal!
Aku
dengar-dengar dia sudah mengetahui kejailanku dulu. Tapi, ya sudahlah itu
resiko, dan aku sudah tak peduli lagi tentang hal itu. Kalau karena itu dia
bersikap angkuh kepadaku. Menurutku itu wajar. Kita Impas !!! Tapi tetep
berharap dia gak tau.
Pemikiran
lain, pandangan berbeda. Menurutku, menurut surveiku setiap harinya. Aku tau
kenapa dia seperti itu. – Kurang kasih sayang. Maybe! Dan bodohnya aku baru
menyadari, kalau dulu aku menjaili anak yatim. Seharusnya aku tak membencinya,
seharusnya aku tak membalas sikap acuhnya. Yahh, namanya juga manusia, mungkin
dulu aku sering nanem iblis kali ya, makanya bawaannya muak mulu sama orang.
Dia laki-laki, dan laki-laki itu bila
sedang rapuh tetap bersikap seperti biasa, tidak menampakkan keterpurukannya.
Amazing ! tetapi dalam diamnya laki-laki, dia mersa seperti sebatang kara. Dan
aku baru menyadarinya, semenjak kepergian ibunya, semenjak itulah sikapnya
berubah. Hal yang aku suka dari dia, Dia
memang bukan lelaki humor, tapi dia menyukai hal-hal yang humor.
Dulu aku
sering ngliat dia tertawa lepas, yah, meskipun dia menyebalkan sekali orangnya.
Tapi sekarang sudah tak lagi. Akan aku
ceritakan apa yang aku lihat. Dan aku melihatnya, mugkin sedikit pengetahuanku
benar tentang dia. Waktu itu terjadi sesuatu insiden, dia dipukul oleh ayahnya,
entah karena hal apa. Dan aku melihatnya, dia dipukul dengan alat yang aku rasa
bila di pukulkan ke manusia pasti akan terasa sakit. Waktu itu tanpa sadar air
mataku jatuh. Apa ini sifat asliku. Oh tidak! Ya! Memang dia laki-laki, tapi
aku tau dia juga merasakan sakit di fisik dan juga di batin. Dia punya
perasaan, ya! Laki-laki yang menyembunyikan ait matanya. Kali ini aku tidak
akan merasa sotoy lagi, aku bisa melihat dari raut wajah dia yang kesepian,
sangat butuh canda dari seorang yang disayanginya. Aku ingin sekali masuk ke
dunia,nya. Tapi sayang sekali, Tuhan hanya mengizinkanku melihatnya saja, ya!
Melihat dari jauh. Dari kaca yang tak kasat mata. Oh, ya.. aku hampir lupa,
setelah kepergian ibunya tak lama ayahnya menikah lagi dengan wanita China,
Beruntung! Tapi tidak setelah ini. Insiden kembali terjadi, ya! Waktu pertama
kali dia dipukul oleh ayahnya dia sudah beristri orang China itu. Hmm, ya ? itu
pertama kali aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri dia dipukul. Dan dapet
beberapa bulan datanglah insiden lagi. Dan ini aku menyetujuinya sekaligus
membuatku muak. Ya! Ibu Tiri itu benar-benar membuatku muak dengan sikapnya
yang tidak baik di contoh! Dan semenjak si wanita itu menampung sodaranya di
istana dia, semenjak itulah Emosiku selalu bergemuruh setiap hari, apa sodara
itu tidak sadar, kalau sodara itu sudah membangunkan Iblis yang sedang tidur
nyenyak. Mempertengkarkan hal yang sangat sangat sepele, sampai–sampai sodara
itu memusuhiku. Benar-benar konyol! Ya! Sangat-sangat konyol. Hmm, setiap aku
melihat sodara itu, aku selalu berkata : “ kau tak akan lama menetap disini,
sebentar lagi kau akan kusingkirkan “ karena kau sudah membangunkan Iblis, maka
kau juga harus menerima akibatnya “ dan bersiaplah untuk bermain game yang
sebenarnya “ Ya! Itulah! Sampai akhirnya aku benar-benar berhasil, sodara itu
terpecah, benar benar tersingkirkan. Sebenernya kalau aku ngasih pelajaran tu
simple, sangat sangat simple, tapi licik !! oww, takutt !! Tapi Itu aku dulu.
Ya! Dulu aku memang manusia pendendam ! Tapi percayalah, aku tak pernah memulai
untuk bermusuhan kepada siapapun itu, malah harapanku selalu berteman dengan
baik. Sayang sekali, sodara itu pandai sekali memulai pertengkaran, tapi tidak
pandai mengakhirinya. Dan tentu ! dengan senang hati aku yang akan mengakhirinya.
Soo… See,,, Aku menang!, sodara tersingkir, dan Good bye !!!! Ada rasa bersalah
sii,, sedikit pelajaran buat sodara itu, supaya sodara itu tidak seenaknya saja
numpang di negeri orang! Udah numpang, mau enaknya sendiri lagi. Gila! Parah!
Gak punya malu banget !
Tapi
selepas hari raya itu, aku dah baikan kok.. Satu kelemahanku,, aku tu orangnya
gak tegaan. Udah aku buat nangis, abis itu aku nyesel, gak tega, nah lohh,,,
padahalkan bukan salahku ! hahh, begitulah aku,, Tapi tenang saja, dulu aku
memang sering kalap, suka bentak bentak, suka marah-marah. Dan aku merasa dulu
itu diluar kesadaranku, karena ada hal tertentu yang membuatku seperti itu.
Aku lupa lagi, dia memiliki adik perempuan
tidak seperti layaknya manusia normal. Tapi perempuan itu sudah tenang di
Surga. Bahkan dulu tak jarang aku mengejek perempuan yang malang itu, sungguh
sangat menyesal aku mengatakan itu. Ya! Bisa dibilang, dulu hidupku masih minim
sekali arahan baik. Mungkin salah satunya karena itu. Hay perempuan ? semoga
kau tenang di Surga.. Kau harus tau, jauh di lubuk hatiku, aku sangat
menyayangimu, aku sangat menghormatimu.
Kau lebih tua dariku. Maafkan aku. Semoga Tuhan selalu memberi cahaya
indahnya padamu di Surga sana. Aminn.
Oke!
Lanjut!
Semenjak
kepergian adiknya, insiden keduapun terjadi. Ya! Didepan mata kepalaku lagi,,
Oh.. shitt! Aku tidak tega. Sepertinya dia tambah brutal saja. Aku bisa lihat
dari raut wajahnya, terlihat kesedihan yang mendalam, penyesalan yang mendalam.
Di umurnya yang kesekian.. dia harus kehilangan lagi orang yang dia sayangi di
dunia ini. Dan itu sangat menyakitkan hati. Aku tau, sekeras apapun wataknya,
sekuat apapun egonya, dan meskipun dia laki-laki, tetap! Dia hanyalah manusia
biasa yang lemah. Dia juga akan merasakan sakit, jika seorang yang berharga
dalam hidupnya disakiti. Dan dia gak akan bisa selamanya hanya bersembunyi
dibalik egonya, dibalik watak kerasnya. Gak akan bisa!
Broken Home!
Ya! Itulah yang dia alami selama ini. Hay kakak.. aku tau kau rapuh, kau sangat
membutuhkan seseorang yang bisa membuatmu terbuka hati kembali, luluh kembali.
Semoga kau cepat menemukan wanita yang benar tulus mencintaimu, yang bisa
mencairkan hatimu dan mencintai keluargamu dengan setia, dan yang lebih utama
wanita yang taat kepada Allah… semoga.
Harapan aku
dari dulu hingga saat ini kepada dia. Aku pengeeeeennnn banget berbagi cerita
dengan dia, sharing bareng, tentang apalah. Pokoknya seru-seruan bareng!
Menjelang
aku SMK dulu, aku tu pengen banget deket sama dia layaknya seorang kakak dengan
adik. Aku ingin sekali mendengar dari
lisannya sendiri, bagaimana cerita dunia luarnya, dunia kampusnya seperti apa.
Bagaimana cara dia bisa lolos di Universitas Negeri, banyak sekali hal yang
ingin aku tanyakan ke dia. Dan banyak sekali hal yang ingin aku ceritakan ke
dia. Tentang cerita sekolahku, tentang cinta monyetku. Dan aku ingin sekali
beradu pendapat, debat dengannya. Berhubung aku suka sekali debat, pokoknya
tentang hal-hal yang memotivasi, dan cerita yang menyenangkan. Sayang sekali...
sangat sangat disayangkan sekali. Harapanku satupun tak ada yang terwujud.
Sirna.. hingga aku luluspun. Sikapnya masih tetap saja. Benar-benar membuatku
muak! Tanpa kamu sadari, kamu sudah membuatku menangis. Karena sikapmu yang
batu itu. Oh God ? miris sekali.
Aku ingin
sekali marah! Tapi aku sudah terlalu lelah.. ya! Sangat sangat lelah. Aku sudah
mencobanya, mendekatinya layaknya seorang adik,, tapi ? ah udahlah.
Hahhh ,,,
kakak macam apa dia, sepertinya dia benar-benar tak menganggapku ada. Sedih,
itu pasti. Sakit hati, sangat! Seburuk itukah aku dimata dia. Ya! Sungguh! Aku
benar-benar tidak tau pasti, hal apakah yang membuat dia sebegitu tidak
menyukaiku. Apa karena sikapku, sifatku, apa karena keegoanku dulu. Kakak ?
bisakah kau hilangkan rasa bencimu itu, bisa kau hapus rasa tak sukamu itu…
Ayolah.. apa kau tak ingin berdamai denganku ? Aku bisa merasakan sedari dulu,
melihat pandanganmu padaku seperti pandangan jijik!.
Baiklah..
aku mengalah ? oke. Aku mengalah lagi
dan lagi…
Aku
pasrah,, hanya Tuhan yang mengetahui semua ini, mengetahui hatimu berbicara
apa. Hanya Tuhan. Dan aku juga tak ingin tau, hatimu berbicara apa tentangku
dulu dan sekarang. Tapi ??
Kakak… Jauh
dilubuk hatiku aku tulus menyayangimu,, yaa.. meskipun kamu bersikap sebaliknya
padaku. Kamu juga bagian dari keluargaku. Dengan sikapmu yang seperti itu, aku
bisa paham, dan aku tak akan mengoceh lagi. Karena sudah cukup bagiku untuk
tahu karakter aslimu. Ya! Meskipun itu tak sepenuhnya. Hey ! kau jangan lupa!
Kita hanya manusia biasa bukan, kadang tanpa sengajapun kita berbuat salah.
Kakak… kau
tau, aku sering mengeluh dulu, kalau hidupmu itu sangat beruntung. Tapi tidak
untuk sekarang, malah aku berfikir sekarang, kalau hidupku jauh
lebih beruntung daripada kamu. Kenapa bisa ? karena… aku baru menyadarinya,
Tuhan karuniai aku keluarga yang begitu sangat menyayangiku, Tuhan karuniai aku
keluarga yang dekat dengan Allah Swt,, dan aku sangat-sangat bersyukur itu,
Tuhan karuniai aku Ayah Ibu yang begitu menjunjung tinggi bendera kesetiaan dan
kesederhanaan sikap. Dan itu sangat
mengharukan mengingat perjuangan ayah ibuku dulu.
Dia kakak..
Maafkan aku, maafkan semua salah kataku, disengaja ataupun tidak dimasa lampau.
Dia, dia,
dan dia… siapa dia ??
Dia “ A. H
“,, lelaki dingin, menyebalkan, dannn lelaki Polos pertama yang aku jaili...
Hey.. kau
lelaki, kau harus kuat, kau tak boleh cengeng, kau bisa .
Kau mampu
meraih cita-citamu, bukankah kau sudah sarjana. Oh .. benarkah.. kenapa aku
tidak tau.. oke! Sudah bisa ditebak. ayolah
?? bangkit,, wake up, jangan menyerah.. ! Hey kakak.. jangan kamu pikir, aku tak pernah
ingat padamu.. salah! Meskipun kau tak peduli. Tapi harus kamu tau..
Aku yang
jauh disini selalu mendukungmu, menyemangatimu,. Ayo A.H Your Strong !,You can do it. ya.. meskipun teriakanku tak bisa kau dengar.
Tapi tak apa.. doaku sudah cukup bagimu, kan.. oke thank’s. hehe.
Hahhhh,,
Mencairkan suasana
itu, dengan hati, jiwa, pikiran yang tenang.. seperti air yang mengalir begitu
tenangnya.. damai. Bukan dengan air bensin.
Kakak… You will be strong.. Forgive me.. !